15 Feb 2022
5 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Kerap Digunakan
Artikel kali ini akan menjelaskan tentang berbagai jenis baterai mobil listrik beserta karakteristiknya yang penting untuk Anda ketahui.
Salah satu komponen terpenting dalam sebuah sistem mobil listrik yang perlu Anda perhatikan adalah baterai mobil listrik.
Energi listrik yang tersimpan di baterai menjadi sumber energi terbesar untuk menggerakkan mobil listrik.
Perlu Anda ketahui juga bahwa jenis baterai mobil listrik juga tergantung pada sistem mobil. Baterai mobil listrik yang kerap digunakan adalah jenis lithium-ion.
Adapun jenis baterai yang dianggap nol emisi disebut baterai ZEBRA. Sedangkan jenis baterai NiMH merupakan jenis baterai yang paling sesuai untuk mobil listrik hybrid.
Nah, untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang jenis baterai untuk mobil listrik, mari simak artikel berikut ini.
Penasaran bagaimana rasanya mengendarai mobil listrik? Jennete Rent menyediakan jasa sewa mobil listrik jenis mobil Hyundai Kona EV.
Mobil ini sangat cocok di gunakan di perkotaan, khususnya Jakarta.
Langsung saja hubungi kami untuk mendapatkan penawaran harga.
Jenis Baterai Mobil Listrik
Baterai pada mobil listrik tidaklah sama dengan baterai SLI atau starting, lightning, dan ignition (pengapian) yang biasanya dipasang pada mobil berbahan bakar bensin atau solar.
Pada mobil listrik, jenis baterainya didesain sebagai sistem penyimpan energi yang mampu menyalurkan tenaga dalam jangka waktu yang lama dan kontinu.
Umumnya, terdapat 5 jenis baterai mobil listrik yang paling kerap dipakai dan dijual di pasaran. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Baterai Lithium-Ion (Li-On)
Dikembangkan pada awal 90-an, baterai lithium-ion secara bertahap menjadi teknologi terdepan sebagai jenis baterai untuk mobil listrik.
Baik itu di dunia transportasi maupun di industri elektronik konsumen.
Dengan masa pakai yang lama, baterai ini menawarkan kepadatan energi yang jauh lebih besar daripada semua teknologi yang bersaing dan tidak terkena efek memori.
Namun, baterai ini memang membutuhkan pengemasan yang sesuai serta kontrol yang tepat dari proses pengisian, umumnya dicapai melalui sirkuit elektronik khusus.
Teknologi pada baterai Li-ion dipakai untuk kendaraan listrik lainnya selain mobil. Jenis baterai ini merupakan yang paling banyak diaplikasikan pada kendaraan listrik.
Baterai Li-ion barangkali sudah tampak familiar bagi Anda karena banyak digunakan pada peralatan elektronik portabel seperti handphone dan laptop.
Perbedaan utamanya terletak pada skala. Kapasitas fisik dan ukurannya pada mobil listrik jauh lebih besar. Maka dari itulah baterai ini kerap dikenal sebagai baterai traksi.
Baterai Li-ion punya perbandingan daya terhadap berat yang sangat tinggi.
Jenis baterai mobil listrik ini juga punya efisiensi energi yang tinggi. Performa pada suhu tinggi juga bagus.
Tak hanya itu, baterai Li-ion memiliki rasio energi yang lebih besar per beratnya. Ini merupakan parameter yang sangat penting untuk baterai mobil listrik.
Semakin kecil bobot baterai pada kapasitas kWH yang sama, maka mobil pun dapat melakukan perjalanan lebih jauh dengan sekali pengisian daya.
Baterai Li-Ion juga mempunyai tingkat self-discharge yang lebih rendah.
Itu yang menjadikan jenis baterai ini lebih baik daripada baterai lainnya dalam mempertahankan kapasitasnya dalam menahan muatan penuhnya.
Selain itu, sebagian besar baterai Li-ion bisa didaur ulang, sehingga sangat recomended bagi Anda yang mendambakan mobil listrik ramah lingkungan.
Mobil yang paling sering menggunakan baterai lithium adalah BEV dan PHEV.
Ada beberapa jenis baterai Li-ion, di antaranya Lithium Besi Fosfat (LiFePO4) atau LFP, dan Lithium Nickel Cobalt Aluminium Oxide (LiNiCoAlO2) atau NCA.
Selain itu, ada Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2) atau NMC, LTO atau Lithium Titanat (Li2TiO3), dan Lithium Mangan Oksida (LiMn2O4) atau LMO.
Ada juga jenis baterai Li-in yakni LCO atau Lithium Cobalt Oksida (LiCoO2).
2. Baterai Hibrida Nikel-Logam (NiMH)
Jenis baterai mobil listrik selanjutnya adalah NiMH yang lebih sering dipakai pada mobil listrik hybrid (HEV).
Selain itu, baterai ini pun berhasil digunakan di beberapa mobil BEV.
Baterai mobil listrik hybrid jenis ini tidak memperoleh daya dari luar dan dapat diisi ulang dari sumber luar sistem mobil.
Recharge baterai mobil listrik hybrid ini berdasarkan pada kecepatan mesin, roda, dan pengereman regeneratif.
Dengan kinerja yang mirip dengan teknologi Ni-Cd, akumulator nikel-metal hidrida (Ni-MH) bisa bertahan lebih lama karena tidak adanya logam berat.
Teknologi baterai isi ulang portabel ini merupakan inovasi yang paling ekonomis di awal tahun 2000-an.
Itulah sebabnya jenis baterai untuk mobil listrik ini sebagian besar mendominasi pasar kendaraan hybrid, hingga munculnya teknologi Li-on.
Perlu Anda ketahui bahwa baterai NiMH punya siklus pemakaian yang lebih lama daripada baterai Li-on maupun baterai SLA.
Maka tak heran jika baterai ini relatif aman dan toleran terhadap kesalahaan penggunaan.
Adapun kekurangan baterai NiMH antara lain harganya yang cenderung lebih mahal, tingkat self-discharge yang tinggi, dan menghasilkan panas yang signifikan pada suhu tinggi.
Kekurangan itulah membuat baterai ini kurang efektif dipakai sebagai baterai untuk mobil listrik yang baterainya harus dapat diisi ulang dari luar sistem, seperti dari listrik PLN.
Itulah mengapa baterai mobil ini paling banyak diaplikasikan pada mobil hybrid.
3. Baterai Lead-Acid (SLA)
Diciptakan pada tahun 1859, baterai lead-acid masih ditemukan di banyak kendaraan, baik yang menggunakan mesin pembakaran maupun listrik.
Namun saat ini, baterai ini tidak lagi digunakan untuk traksi, tetapi untuk memberi tenaga pada rangkaian listrik komponen khusus untuk mesin pembakaran, seperti starter.
Dibandingkan dengan baterai Li-ion dan NiMH, baterai ini memang kurang dalam hal kapasitas dan jauh lebih berat, tetapi harganya cenderung lebih murah dan aman.
Ada baterai mobil listrik jenis ini yang berkapasitas besar yang sedang dalam tahap pengembangan.
Akan tetapi, baterai SLA untuk sekarang ini hanya digunakan oleh kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.
Baterai lead-acid hanya menawarkan kapasitas terbatas meskipun beratnya signifikan, tetapi baterai ini punya kelebihan karena murah dan mudah diproduksi dan didaur ulang.
Digunakan sebagai mekanisme penyimpanan energi utama untuk mobil listrik hingga tahun 80-an, baterai ini dengan cepat digantikan oleh teknologi lain yang lebih efisien.
4. Baterai Ultra-Kapasitor
Jenis baterai mobil listrik ini tidak seperti jenis baterai sebelumnya.
Berbeda dengan baterai elektrokimia yang lain, baterai jenis ini justru mampu menyimpan cairan terpolarisasi antara elektron positif dan negatif.
Dengan bertambahnya luas permukaan cairan, kapasitas penyimpanan energi pun bertambah.
Sebagaimana baterai lead-acid, baterai ultra-kapasitor sangat cocok sebagai perangkat penyimpanan sekunder pada mobil listrik.
Ini karena ultra-kapasitor mempermudah baterai elektrokimia dalam menambah tingkat bebannya.
Selain itu, ultra-kapasitor juga mampu memberikan tenaga lebih untuk kendaraan listrik selama percepatan dan pengereman regeneratif.
5. Baterai ZEBRA
Jenis baterai untuk mobil listrik ZEBRA merupakan varian suhu rendah dari baterai NaS atau sodium-sulfur.
Baterai ZEBRA juga merupakan pengembangan dari ZEBRA yang mulanya Zeolite Battery Research Africa, kemudian menjadi baterai Zero Emissions Batteries Research Activity.
Sejak awal baterai ini memang dikembangkan untuk kendaraan listrik.
Karakteristik unik yang dimiliki oleh baterai ZEBRA, misalnya sel tenaga yang tinggi sehingga recomended dijadikan baterai mobil listrik.
Selain itu, baterai ini juga tahan beroperasi pada suhu tinggi, yakni lebih dari 270 ° C.
Bahan kimia Sodium Nickel Chloride (NaNiCl) pada baterai ini memberikan tegangan sel operasi nominal 2,58 Volts.
Adapun kelemahan penggunaan baterai ZEBRA antara lain, ukuran dan jangkauan kapasitasnya yang terbatas dan resistansi internalnya tinggi
Selain itu, Anda perlu melakukan pemanasan awal terlebih dahulu untuk mendapatkan baterai hingga suhu pengoperasian 270 ° C, yang bisa memakan waktu hingga 24 jam.
Nah, demikianlah artikel tentang jenis baterai mobil listrik yang perlu Anda ketahui selaku pemilik mobil listrik.
Dengan mengetahui masing-masing karakteristik pada jenis baterai, Anda pun dapat melakukan maintenance mobil Anda dengan lebih baik.