blog

13 Sep 2024

Apa itu aquaplaning? Aquaplaning adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika ban kendaraan kehilangan kontak langsung dengan permukaan jalan karena lapisan air di atasnya. Saat ini terjadi, kendaraan tidak lagi mendapatkan traksi yang diperlukan, sehingga pengemudi bisa kehilangan kendali atas arah dan kecepatan kendaraan. 

Saat hujan turun, pengendara mobil perlu lebih berhati-hati saat berkendara. Hujan tidak hanya membatasi jarak pandang, tetapi juga menyebabkan jalanan menjadi tergenang air sehingga berisiko mengakibatkan terjadinya aquaplaning. Kondisi ini berbahaya karena dapat membuat mobil tergelincir dan sulit dikendalikan.

Untuk mengetahui apa itu aquaplaning, simak artikel ini. Kami akan memberikan penjelasan yang jelas untuk Anda.

Apa Itu Aquaplaning?

Aquaplaning atau juga dikenal sebagai hydroplaning adalah fenomena di mana ban kendaraan kehilangan cengkraman pada permukaan jalan akibat lapisan air yang terbentuk antara ban dan jalan. Ketika aquaplaning terjadi, kendaraan akan "melayang" di atas air, yang mengakibatkan pengemudi kehilangan kendali. Situasi ini bisa sangat berbahaya karena mobil tidak dapat bereaksi terhadap input dari pengemudi, seperti pengereman atau perubahan arah, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan serius.

Aquaplaning terjadi ketika lapisan air di permukaan jalan menghalangi kontak langsung antara ban dan jalan. Ban kendaraan dirancang dengan alur dan saluran untuk mengalirkan air dari bawah ban ke samping. Namun jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi atau jika kedalaman air melebihi kapasitas alur ban, maka air tidak dapat disalurkan dengan efektif. Akibatnya, ban akan "mengapung" di atas lapisan air tersebut. 

Tanda-Tanda Mobil Mengalami Aquaplaning

Aquaplaning adalah kondisi berbahaya di mana ban kendaraan kehilangan kontak langsung dengan permukaan jalan karena lapisan air. Berikut adalah tanda-tanda aquaplaning yang perlu diperhatikan:

1. Kehilangan Kontrol

Anda mungkin merasakan bahwa kendaraan Anda tidak dapat dikendalikan seperti biasanya. Kemudi terasa sangat ringan atau tidak responsif dan Anda mungkin merasa mobil meluncur tanpa arah yang jelas.

2. Perasaan Melayang

Salah satu tanda aquaplaning adalah perasaan mobil seperti mengapung atau melayang dan bukan menapak langsung dengan permukaan jalan. Saat kondisi ini terjadi, maka mobil akan terasa tidak stabil dan menjadi sulit dikendalikan.

3. Getaran atau Guncangan

Beberapa pengemudi juga akan merasakan getaran atau guncangan ringan pada kendaraan saat aquaplaning. Meskipun demikian, kondisi ini tidak selalu terjadi.

Baca Juga: Cara Tepat Menangani Mobil Terendam Banjir, Cek di Sini!

Penyebab Terjadinya Aquaplaning

1. Kecepatan Kendaraan yang Tinggi

Salah satu penyebab utama terjadinya aquaplaning adalah kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi. Perlu Anda tahu bahwa ban tidak dapat mengalirkan air dengan cukup cepat dari bawah ban ke samping saat mobil melaju di kecepatan yang tinggi. Akibatnya, lapisan air terbentuk di bawah ban dan mengurangi traksi. Kondisi ini berisiko menyebabkan kendaraan kehilangan kendali. 

2. Kondisi Ban yang Buruk

Pada dasarnya, pola kembangan atau ulir pada ban berfungsi untuk membelah genangan air agar ban dapat mencengkram permukaan jalan dengan baik. Jika ban sudah gundul, risiko selip akan meningkat karena ban tidak lagi mampu membelah genangan air. Dengan demikian, ban kendaraan yang sudah aus atau tidak dalam kondisi baik bisa menjadi penyebab terjadinya aquaplaning.

3. Permukaan Jalan yang Tidak Rata

Kondisi permukaan jalan yang buruk juga bisa mengakibatkan kondisi aquaplaning. Jalan yang tidak rata atau bergelombang dapat menyebabkan penumpukan air di area tertentu. Hal ini dapat menciptakan genangan yang dalam, sehingga ketika mobil melintas di genangan tersebut, ban mungkin tidak berfungsi secara optimal. Akibatnya, kendaraan akan kehilangan traksi dan kontrol, membuat pengemudi lebih sulit mengendalikan arah dan kecepatan kendaraan.

Cara Menghindari Bahaya Aquaplaning

1. Gunakan ban dengan kondisi yang baik

Pastikan ban mobil Anda dalam kondisi baik dan tidak gundul sebelum perjalanan. Ban yang sudah aus atau gundul memiliki daya cengkeram yang rendah, sehingga bisa menyebabkan mobil tergelincir saat melintasi genangan air. Jika alur ban sudah mendekati batas TWI (Tread Wear Indicator), sebaiknya ganti ban dengan yang baru untuk memastikan keamanan.

2. Pastikan tekanan angin ban ideal 

Periksa tekanan angin pada ban mobil Anda dan pastikan berada pada level yang ideal. Tekanan angin yang terlalu tinggi membuat ban menjadi keras dan mengurangi daya cengkramnya terhadap jalan. Sedangkan tekanan yang terlalu rendah dapat membuat tarikan mobil menjadi berat. Jadi, pastikan tekanan angin sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk performa yang optimal.

3. Kurangi Kecepatan Saat Hujan

Untuk mengurangi risiko mobil tergelincir di jalanan basah, Anda perlu menurunkan kecepatan saat hujan. Injak pedal gas dengan lembut agar mobil lebih mudah dikendalikan. Selain itu, ingatlah bahwa jarak pandang pengemudi juga akan berkurang saat hujan. Oleh karena itu, kurangi laju kendaraan agar Anda dapat mengemudikan dengan lebih aman.

4. Matikan Fitur Cruise Control

Jika mobil Anda dilengkapi dengan fitur cruise control, sebaiknya matikan fitur ini ketika berkendara di jalan yang basah atau ada genangan air. Fitur cruise control menjaga kecepatan mobil secara otomatis, tetapi dalam kondisi hujan Anda perlu memiliki kontrol penuh atas kendaraan untuk merespons perubahan kondisi jalan dengan cepat.

Baca Juga: Lakukan 9 Tips Ini bila Anda Mengendarai Mobil Saat Hujan

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Mengalami Aquaplaning

Jika Anda merasa mengalami aquaplaning, penting untuk tetap tenang dan fokus saat mengemudikan kendaraan. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan:

1. Jangan Menginjak Rem atau Pedal Gas

Hindari menginjak rem atau pedal gas secara tiba-tiba. Sebaiknya, lepaskan semua pedal dengan perlahan. Jika perlu melakukan pengereman, lakukan dengan lembut dan bertahap. Dengan cara ini, Anda dapat menjaga kontrol kendaraan dengan lebih baik.

2. Pegang Setir dengan Kuat dan Lurus

Ketika menghadapi aquaplaning, pastikan setir mobil tetap lurus ke depan. Hindari memutar kemudi secara tiba-tiba karena hal ini bisa menyebabkan mobil tergelincir lebih lanjut. Pegang setir dengan mantap untuk membantu menjaga arah mobil.

3. Kuasi Setir dengan Benar

Jika Anda kehilangan kendali dan mobil mulai selip, penting untuk menguasai setir. Periksa apakah selip berasal dari roda depan atau belakang. Jika roda depan yang selip, arahkan setir secara lembut sesuai dengan arah yang diinginkan untuk mengatasi understeer. Sebaliknya, jika roda belakang yang selip, putar setir sesuai dengan arah mobil dan hindari membanting setir agar tidak membuat mobil berputar pada porosnya.

Demikian penjelasan yang bisa kami berikan mengenai apa itu aquaplaning. Sebentar lagi kita akan memasuki musim hujan, sehingga penting bagi kita untuk tetap waspada agar terhindar dari masalah ini. 

Jika Anda memerlukan mobil dengan performa unggul yang cocok menghadapi kondisi hujan, Jennete Rent menyediakan solusinya untuk Anda. Sebagai perusahaan penyedia jasa sewa mobil di Jakarta, Jennete Rent menawarkan beragam jenis mobil, termasuk mobil-mobil dengan ground clearance tinggi. Selain itu, kami juga memastikan bahwa armada yang kami sediakan memiliki mesin prima dan ban yang dalam kondisi baik sehingga dapat memberikan traksi maksimal di jalan basah.

Dengan demikian, Anda dapat berkendara dengan tenang dan aman bahkan dalam cuaca yang tidak bersahabat. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kami berkomitmen memberikan solusi sewa mobil yang profesional untuk Anda. 
 



Silahkan hubungi kami